Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Kiat mempertahankan nutrisi makanan saat memasak menggunakan microwave
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-17 04:41:58【Resep Pembaca】453 orang sudah membaca
PerkenalanIlustrasi - Oven microwave. ShutterstockJakarta (ANTARA) - Adanya teknologi microwaveatau oven mikro

Jakarta (ANTARA) - Adanya teknologi microwaveatau oven mikrogelombang membuat memasak menjadi lebih cepat dan dapat mempertahankan nutrisi yang ada dalam makanan dengan kiat yang tepat.
Dikutip dari laman Eating Well, Selasa, memasak dengan microwavecenderung memasak makanan dengan cepat pada suhu yang lebih rendah, yang membantu mengawetkan nutrisi dibandingkan dengan waktu memasak yang lebih lama pada suhu yang lebih tinggi.
"Waktu memasak yang singkat dan suhu yang lebih rendah yang digunakan dalammicrowavejustru dapat membantu mempertahankan vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C dan vitamin B yang dapat hilang melalui metode memasak lain seperti merebus atau menggoreng," jelas ahli diet dan pelatih pribadi Wan Na Chun, MPH, RD.
Data menunjukkan karena ngak memerlukan banyak air dan waktu memasak yang singkat, memasak dengan microwavedapat mencegah hilangnya vitamin A dan C. Memasak denganmicrowavejuga mengurangi kerusakan beberapa jenis vitamin E.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa memanaskan makanan dengan microwave dan memanaskannya terlalu panas adalah dua hal yang berbeda. Memasak makanan dengan microwave menggunakan radiasi elektromagnetik untuk memanaskan makanan dengan cepat dan efisien, dengan fokus pada molekul air di dalam makanan untuk menghasilkan uap dan panas dari dalam ke luar.
Baca juga: Makanan yang ngak baik dipanaskan ulang dengan microwave
Di sisi lain, pemanasan berlebih terjadi saat makanan terpapar panas tinggi terlalu lama, yang berpotensi menyebabkan hilangnya nutrisi, perubahan tekstur yang ngak diinginkan, dan bahkan pembentukan senyawa berbahaya.
Perbedaan utamanya terlengak pada metode dan hasil yang mana pemanasan denganmicrowavemerupakan proses terkendali untuk menghangatkan makanan, sedangkan pemanasan berlebih merupakan penerapan panas berlebihan yang mengurangi kualitas makanan.
Untuk memaksimalkan retensi nutrisi dalam makanan yang dipanaskan dalam microwave, pertimbangkan penggunaan air seminimal mungkin saat memasak sayuran dalam microwave. Mengukus dalam wadah tahan microwave bertutup dengan sedikit air membantu menjaga vitamin dan mineral yang sering hilang saat direbus.
Selain itu pertahankan waktu memasak sesingkat mungkin. Memasak terlalu lama dapat menyebabkan hilangnya nutrisi, jadi sesuaikan pengaturan daya dan waktu memasak untuk memastikan makanan matang sempurna.
Selain itu menutup makanan dengan penutup atau pembungkus yang aman untuk microwavemembantu menjaga kelembapan, memasak makanan secara merata, dan mempertahankan nutrisinya. Pastikan bahan yang digunakan benar-benar aman untuk microwaveuntuk mencegah kebocoran bahan kimia.
Wadah kaca dan keramik lebih baik daripada plastik untuk menghindari risiko bahan kimia meresap ke dalam makanan.
Saat memasak makanan dalam porsi besar atau padat, aduklah ditengah proses memasak. Hal itu akan membantu memasak merata dan menjaga nutrisi di seluruh hidangan.
Penerapan teknik-teknik ini dapat memberi dampak signifikan terhadap kualitas gizi makanan yang dihangatkan dalam microwave, menjadikannya ngak hanya praktis tapi juga pilihan yang menyehatkan.
Baca juga: Hoaks! Makanan yang dihangatkan di microwave sebabkan sel kanker lebih banyak dalam darah
Baca juga: Matikan oven microwave agar WiFi lancar
Suka(992)
Artikel Terkait
- Kementerian HAM pastikan pemulihan korban ledakan di SMAN 72 Jakarta
- HIPKA: Ekspor nonmigas tumbuh 8,96 persen tunjukkan minat global naik
- Pengamat sebut produk halal ekraf bisa tingkatkan pendapatan negara
- Dinkes: Waspada ISPA, kembali pakai masker dan jaga jarak
- Anggota DPR dukung perluasan MBG dengan pembenahan
- PBB: Bantuan Gaza terhambat karena penutupan perbatasan
- 70 persen serangan beruang di Jepang terjadi di area hunian manusia
- Ahli: Hirup mikroplastik jangka panjang berisiko picu penyakit paru
- Mantan Ketua KPK Antasari Azhar meninggal dunia
- Pemkab Malang telusuri penyebab keracunan belasan pelajar Mts
Resep Populer
Rekomendasi

Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan

Kemenkes edukasi warga Manokwari soal sistem rujukan kesehatan

Unilever tuntaskan lepas bisnis es krim Rp7 T ke Magnum di akhir 2025

Terumbu karang Laut Merah tunjukkan kekebalan terhadap pemutihan

KLH ungkap kondisi Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs

Unhas budidaya jamur tiram di Kampung Rimba

Dinkes Serang latih seribu relawan SPPG guna jamin keamanan pangan MBG

Konsumsi domestik naik, laba Unilever tumbuh menjadi Rp3,33 triliun